Senin, 19 Juli 2010


Kanker Serviks

Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.
Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.
Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?

HPV

Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.

Penyebab dan Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".
Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.
Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.
Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.
Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

Deteksi Kanker Serviks

Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
  • IVA

    IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
  • Pap smear

    Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
  • Thin prep

    Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
  • Kolposkopi

    Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Mengobati Kanker Serviks

Jika terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).
Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.
Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, bagaimana cara mencegah terinfeksi HPV dan kanker serviks? Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks.

Mencegah Kanker Serviks

Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
  • Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
  • Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
  • Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
  • Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
  • Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
  • Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
  • Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
  • Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
  • Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

Hidup Sehat Tanpa Kanker Serviks

Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati. Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks. Ubah gaya hidup Anda dan juga pola makan Anda agar terhindar dari penyakit yang membunuh banyak wanita di dunia ini. Dengan demikian, maka kesehatan serviks atau leher rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, kanker serviks bukanlah sesuatu yang menakutkan.
sumber:
Judul: Kanker Serviks Pembunuh Banyak Wanita
URL: http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/237-kanker-serviks-leher-rahim-pembunuh-wanita.html

Rabu, 13 Januari 2010




Waspada keretakan retina karena pancaran radiasi gelombang beta yang ditimbulkan oleh monitor komputer anda. Monitor komputer produksi mulai tahun 2004 telah menyertakan sebuah komponen silikon radioaktif lemah (grup metalloids) yang mampu membuat warna XVGA lebih cerah dengan biaya yang murah. pancaran radioaktif ini akan terus aktif hingga meluruh habis selama 20 tahun. kerusakan pada mata tidak serta merta, tetapi bersifat gradual. selalu isitirahatkan mata anda dengan cara menutup mata tiap 3 jam berkomputer selama 5 menit. Penelitian lanjut masih dilakukan di pusat mata USA. sebarkan berita ini Tolong atas anggota keluarga kita dan terutama juga buat anak-anak.


(artikel dari www.giriwoyo.wonogiri.org/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=9&artid=123 )





************************************************************************************************************************************************************************************





Hasil riset radiasi monitor terutama komputer juga memberikan gambaran
bahwa:
radiasi monitor komputer secara diagonal terjadi bocoran radiasi yang jauh
lebih besar jika kita berhadapan secara langsung. ( mis: kalau kita
berhadapan langsung, besarnya radiasi x ; maka dengan monitor yang sama
kalau kita di posisi diagonalnya, besarnya radiasi x+y)
-----------------------------------------------------------------------

Tentang Brightness dan Contrast pada monitor
Pekerjaan yang berkaitan dengan keakuratan warna (misalnya design), tentunya
sangat tergantung pada brightness dan contrast monitor; dari hasil riset
makin tinggi set brightness dan contrast, maka makin tinggi radiasinya.
Ssetiap mata orang memiliki daya tahan yang berbeda; pedih, keluar air mata,
iritasi, dll, yang merupakan akibat dari hal tersebut diatas...
Apabila hal ini terus menerus dialami dalam jangka waktu yang cukup lama,
maka salah satu akibatnya adalah:
menderita Asthenopia (pupil mata jadi lambat bereaksi thd cahaya, karena
intensitas cahaya (radiasi komputer, brightness contrast, cahaya matahari,
dll yang berlebihan)
---------------------------------------------------------------------

Dari beberapa gambaran diatas memang sangat mengerikan, tapi memang
begitulah kenyataannya. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh
terutama mata. Karena kita bekerja, mencari nafkah; dengan memanfaatkan
komputer, hal ini menjadi semacam dilema.

* Anjuran terbaik :
Setelah mengetahui dampak dari hal tersebut diatas, tentu kita dapat
memutuskan hal yang terbaik untuk diri kita.

* Anjuran alternatif :

1. Bila bekerja dengan komputer, setiap +- 30 s/d 50 menit,
istirahatkan mata selama 5 menit, lihat tanaman yang berwarna hijau, lihat
objek dengan jarak pandang yang berubah mulai dari yang terdekat sampai
terjauh (lihat ke awan). Di perusahaan yang berkaitan dengan komputer di LN,
malah setiap 50 menit seluruh layar komputer di set auto shut down, untuk
mengistirahatkan mata seluruh karyawan sejenak selama 5 menit.

2. Gunakan Filter monitor : karena filter monitor terbukti
mengurangi efek radiasi secara elektromagnetik.

3. Mata perlu dirawat secara teratur, dijaga, serta dilindungi dengan
cara:

a. Di kompress dengan air hangat/boorwater/dengan mentimun (baik untuk
mata dan kulit)
b. Mata di bersihkan dengan obat tetes mata / boorwater.
c. Makan vit A / wortel/ banyak makan sayuran segar berwarna
hijau/orange
d. Tidur/ istirahat teratur selama 8 jam.
e. Khusus di daerah tropik; masih banyak orang yang belum sadar dan
'care' terhadap mata sendiri: lindungi mata anda dari terik matahari karena
intensitas cahaya matahari jauh lebih besar dan dapat mengakibatkan katarak.
f. Khusus Orang Tua dan Calon Orang Tua : Anjurkan anak anda dari
sekarang, menonton TV / main playstation,dsb, dengan jarak minimal 3 meter.
Jangan membaca sambil tidur / ditempat yang kurang pencahayaannya. Hal ini
sangat penting ditanamkan sejak dini.

4. Tips khusus konsumsi Vit. A
Untuk konsumsi vit A, menurut hasil riset terbaru dari inggris antara lain:
Kebutuhan konsumsi vit A untuk balita : 200 SI/kg berat badan, Sedangkan
untuk orang dewasa : 70 SI/kg berat badan.
Untuk orang dewasa kebutuhan tersebut sudah terpenuhi dengan makanan
sehari-hari.
Jadi tidak perlu konsumsi tabelet vit A secara khusus dan kontinu, karena
dapat menimbulkan batu ginjal.Tablet Vit A dapat diminum seminggu 1x. Lain
hal-nya dengan Wortel / sayuran/ buah berwarna hijau / Orange semuanya yang
alami mengandung Pro vit. A yang dapat diurai tubuh dengan baik sehingga
tidak berdampak merugikan kesehatan. Wortel segar dapat dimakan langsung.


(artikel dari www.mail-archive.com/balita-anda@indoglobal.com/msg13829.html )

Selasa, 12 Januari 2010

JADWAL KEGIATAN

Dalam Gedung
  • Loket ( Diana Tri Pratiwi )
  • BP Umum ( M Qoyin )
  • KIA ( Titik I, Pujiyati )
  • BP Gigi ( Drg Made, Cinthia Diah K )
  • Admin ( Yoseph Hardi Wijaya )

Luar Gedung
  • PKD Samirono ( dr Hendras Setiyawan )
  • Posyandu Banaran ( Reni Setyawati )
  • Posyandu Samirono ( Tiyem )
  • Posyandu Tambangan ( Fatdjriyah Astuti )
  • Posyandu Kembang ( Fatdjriyah Astuti )
  • Posyandu karang ombo ( Eko, Djoko P, Lilis, Isnaningsih )

Rabu, 06 Januari 2010

 BAHAYA RADIASI HP

Kebiasaan Meletakkan HP yang Fatal

Pernah terjadi seorang wanita berturut-turut mengalami keguguran ketika usia janin berusia 2-3 bulan. Pasangan suami istri ini mengecek kehamilan berikutnya dan mendapati bahwa janin mengalami kerusakan sel berkesinambungan sampai janin mati. Dokter mengatakan bahwa rahim wanita ini telah terinfeksi oleh radiasi HP sehingga membuat janin di dalamnya tidak bisa bertahan lama untuk hidup dan berkembang.

Rahimnya telah mati jadi tidak mungkin bagi dia untuk memiliki janin yang hidup pula.. Selidik punya selidik, wanita ini ternyata memiliki kebiasaan menyimpan HP di jaket kerja dia yang posisinya tepat dekat rahim selama beberapa tahun.

Jangan lagi kita meremehkan resiko dari radiasi HP ini karena akibatnya bisa fatal bagi organ tubuh kita. Jauhkanlah HP dari Anda sebisa mungkin ketika Anda tidak sedang memakainya.

Jangan terlalu sering meletakkan HP dekat dengan ginjal , jantung, dan dikantung celana Anda karena ini bisa merusak ginjal, jantung, dan sistem reproduksi Anda!

Jangan meletakkan HP dekat dengan Anda ketika tidur. Jauhkan juga barang-barang elektronik lainnya (radio, televisi, laptop) dari tempat Anda tidur karena radiasi dari barang-barang elektronik tersebut bisa membahayakan kesehatan Anda dalam jangka panjang. Radiasi yang ada mengganggu proses produksi hormone oleh tubuh kita pada saat kita tidur.

HP Lebih Merusak Pada Otak Anak-anak

Jauhkan HP dari anak-anak karena otak mereka yang masih muda sangat sensitif terhadap radiasi HP jika terkena cukup lama. Terlebih lagi bayi jauh lebih sensitif lagi bahkan beberapa tidak bisa menahannya.

Departemen kesehatan masyarakat Toronto telah menasehatkan para remaja dan anak-anak kecil untuk membatasi penggunaan telpon selular mereka, dalam rangka menghindari resiko kesehatan yang cukup potensial. Ini merupakan kebijakan yang pertama di Kanada.

Para pejabat sudah memperingatkan bahwa oleh karena adanya efek samping dari radiasi frekwensi radio, anak-anak di bawah umur delapan tahun seharusnya menggunakan telepon selular hanya dalam keadaan darurat, dan para remaja perlu membatasi panggilan untuk kurang dari 10 menit.

Selama bertahun-tahun, kebanyakan para pejabat kesehatan pemerintah kurang peduli terhadap segala resiko yang ada. Tetapi dengan adanya beberapa penelitian, suatu pola mulai terlihat bahwa orang-orang yang menggunakan telepon selular mereka untuk suatu periode waktu yang lama berada pada resiko lebih besar terhadap kemungkinan terkena tumor otak tertentu.


Beresiko Melahirkan Anak Hiperaktif

Wanita yang menggunakan HP ketika hamil memiliki kecenderungan bakal melahirkan anak-anak dengan masalah tingkah laku, berdasarkan suatu studi terhadap lebih dari 13.000 anak-anak.

Wanita hamil yang memakai HP yang meskipun hanya 2 atau 3 kali dalam sehari, cukup untuk menimbulkan resiko bayi mereka terkena penyakit hiperaktif dan bisa mengalami kesulitan dalam pemahaman/proses belajar, emosi dan sosialisasi anak pada saat sekolah.

Hasil di atas justru lebih beresiko lagi apabila sang anak sendiri juga menggunakan HP sebelum berusia 7 tahun.

Disamping itu, secara ringkas ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan untuk mengurangi atau terhindar dari bahaya radiasi elektromagnet:

* · Jangan memakai HP ketika hamil dan jangan ijinkan anak Anda memakainya.
* · Batasi lama penggunaan HP Anda atau penggunaan telepon tanpa kabel lainnya.
* · Gunakan headset dengan kabel untuk mengurangi efek radiasi HP karena menjauhkan HP dari kepala Anda. Hindarilah penggunaan bluetooth.
* · Kurangi diri Anda terkena paparan langsung dari area transmisi WiFi (Hotspot Area). Cari tahu dimana lokasi WiFi dan usahakan untuk menjauh darinya.
* · Jika Anda memiliki telepon kabel, jangan memakai yang melebihi 900 MHz, karena telepon kabel Gigaherts akan terus menerus memancarkan gelombang radio tinggi 24/7.
* · Gunakan speakerphone daripada langsung mendekatkan HP ke telinga Anda. Ini membantu untuk menjauhkan efek radiasi langsung antara otak dengan HP.
* · Batasi penggunaan HP di dalam gedung karena HP akan memancarkan lebih banyak gelombang di dalam gedung dibandingkan di luar.
* · Pakai HP pada saat bar transmisi atau penerimaan signal baik. Ketika transmisi jelek, HP Anda akan bekerja lebih keras untuk menangkap transmisi dengan jelas.
* · Berhati-hatilah dalam meletakkan HP Anda, karena radiasi berefek didekat ia memancar.


Referensi: healthzone

:::::::Jadwal::::::::

 Dalam Gedung
  1. Loket ( Diana Tri Pratiwi )
  2. BP umum ( Dr Hendras,Nurhayati )
  3. KIA ( Titik Istiyati )
  4. BP Gigi ( Cinthia Dyah K )
  5. Apotik ( Mudrikah )
  6. Administrasi ( Yoseph Hardi W )
Luar Gedung
  1. Posyandu Macanan ( Eko Budi S, Reni S, Pujiyati )


NATALAN KECAMATAN



















Segenap karyawan dan karyawati Puskesmas Jetak mengucapkan selamat hari Natal dan Tahun Baru 2010

"DAMAI SEJAHTERA SENANTIASA"



Selasa, 05 Januari 2010

Apa itu Ejakulasi Dini?
 
Ejakulasi dini atau disingkat ED adalah merupakan salah satu masalah seks yang paling sering dikeluhkan oleh sebagian besar pria dan pasangannya. Seseorang dikatakan mengalami Ejakulasi Dini bila ia mengalami ejakulasi sebelum saat yang diinginkannya atau terlalu cepat dalam hubungan seksual sehingga tidak dapat memuaskan pasangannya. Bahasa mudahnya adalah pria terlalu cepat mengeluarkan sperma sebelum, beberapa saat, atau setelah penetrasi. Jika setelah penetrasi pun hanya dibutuhkan waktu 1 sampai 10 menit dan si pria pun langsung KO terkulai tak berdaya...
Terkadang masalah ini tidak dipahami dan disadari oleh para pria, sehingga dapat berujung pada masalah rumah tangga di luar urusan ranjang. Dalam berhubungan suami istri, kedua belah pihak harus sama-sama mendapatkan kepuasan.

Siapa yang mengalami Ejakulasi Dini?

Kalangan yang terbanyak mengeluhkan  ini adalah remaja, usia dewasa muda, serta pria yang pengetahuan seksnya masih sangat awam. Layu sebelum berkembang juga banyak dialami para eksekutif muda(usia 30-35 tahun).
Sekitar 50% keluhan terjadi pada kaum muda dan 1 dari 3 pria dewasa melaporkan bahwa ejakulasi mereka lebih cepat daripada yang mereka harapkan. Pada pria yang telah menikah, 30-40 % mengalami Ejakulasi Dini.
Faktor lain yang mendukung timbulnya Ejakulasi Dini ini antara lain : takut ketahuan, takut teman wanitanya hamil, takut menderita penyakit menular seksual, dan kecemasan akan penampilan.
Hal-hal tersebut bisa tetap ada sampai penderita mencapai usia dewasa dan diperhebat oleh adanya masalah dalam menjalin hubungan. Faktor fisik yang mungkin terlibat dalam terjadinya kelainan ini adalah peradangan kelenjar prostat atau kelainan sistem saraf. Ejakulasi terjadi sebelum penderita maupun pasangannya menginginkannya (terjadi sebelum atau segera setelah penetrasi)

Bagaimana mengatasi ejakulasi dini?

Pertama-tama disarankan untuk melakukan sex therapy. Jika sex therapy tidak berhasil, maka lakukan cara yang kedua yaitu menggunakan obat. Obat untuk mengatasi ejakulasi dini adalah obat yang berkhasiat mengontrol ejakulasi. Ada beberapa jenis obat yang dapat mengontrol ejakulasi.
"Tergantung penyebabnya. Karena penyebabnya banyak berkaitan dengan fungsi serotonin, maka diperlukan obat yang mengatur fungsi serotonin, kata Prof Wimpie Pangkahila.
Lebih lanjut, Prof Wimpie menjelaskan, "Obat misalnya, golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor). Namun, perhatikan efek samping, karena obat ini bukan obat yang dijual bebas." Tetapi mengingat obat tersebut mempunyai efek samping, maka penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.
Seperti penjelasan di atas, ada obat untuk mengontrol ejakulasi. Kalau ejakulasi dini diakibatkan oleh gangguan ereksi, maka dengan memperbaiki fungsi ereksi, ejakulasi dapat diperlambat. Jadi obat disfungsi ereksi bermanfaat kalau ejakulasi dini disebabkan oleh gangguan ereksi.
Cara pengobatan lainnya ialah dengan cara operasi terhadap saraf yang mengontrol terjadinya peristiwa ejakulasi. Tetapi cara ketiga walaupun pernah dilakukan di negara tertentu, sampai kini ternyata tidak populer dan tidak banyak digunakan.
"Mengenai suplemen, banyak yang mengklaim bisa mengobati ejakulasi dini tetapi tanpa hasil uji klinik," kata Prof Wimpie Pangkahila. Jadi jika ingin mencoba minum suplemen, pastikan suplemen tersebut dilengkapi bukti berdasarkan uji klinik yang telah dilakukan.
"Andaikata ada hasil uji dengan hasil signifikan, perlu dilakukan analisis apa kandungan di dalamnya. Dan harus tahu apakah peneliti memang berkompeten melakukannya. Kalau hanya suplemen saja, misalnya vitamin, tidak mungkin dapat mengatasi ejakulasi dini," tegas Prof Wimpie Pangkahila.

Cobalah Sex Theraphy

Sex therapy, yang dilakukan untuk mengontrol ejakulasi dilakukan dengan bantuan istri. Pada dasarnya cara ini dilakukan melalui beberapa langkah.
  1. Istri melakukan masturbasi terhadap suami yang menderita ejakulasi dini dengan posisi suami berbaring terlentang, sampai suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi.
  2. Pada saat suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi, istri melakukan penekanan pada penis dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah, selama beberapa detik untuk menghambat terjadinya ejakulasi.
  3. Istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai terjadi ereksi yang cukup, lalu segera memasukkannya ke dalam vagina dalam posisi istri di atas tanpa melakukan gerakan. Bila suami merasa akan ejakulasi, istri segera mengangkat tubuhnya dan melakukan penekanan pada penis seperti pada langkah kedua. Selanjutnya rangsangan dengan masturbasi diulang lagi, dan dilanjutkan dengan hubungan seksual seperti di atas.
  4. Dilakukan setelah beberapa hari melakukan latihan di atas. Pada langkah ini, suami diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan ereksinya selama melakukan hubungan seksual dengan posisi istri di atas.
  5. Dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol ejakulasi. Pada langkah ini pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan posisi samping. Kalau dengan posisi ini suami mampu menahan ejakulasi, maka hubungan seksual dapat dilakukan dalam posisi suami di atas.
Latihan tersebut diharapkan tetap dilakukan selama 6-12 bulan setelah itu, dan kapan saja diperlukan. Tetapi cara ini tidak selalu mudah dilakukan karena beberapa alasan. Pertama, ketertutupan pihak pria terhadap istrinya. Kedua, tiadanya komunikasi dan kerjasama suami istri dalam masalah seksual. Ketiga, perasaan enggan atau malas untuk melakukan latihan karena harus membuang waktu dan dianggap tidak praktis.



KEGIATAN HARI INI

Dalam gedung
  1. Pelayanan Loket ( Handayono,Heri W)
  2. BP Umum ( M Qoyin,Dr. Hendras )
  3. KIA ( Titik Istiyati,Listianingsih )
  4. BP Gigi ( Drg.Made Ys )
  5. Administrasi ( Haryadi )
Luar Gedung
  1. Posyandu Breyon ( Isnaningsih )
  2. Posyandu Ngroto Sumogawe ( Fatdjriyah Astuti )
  3. PKD Polobogo ( Nurhayati )



Selamat Tahun baru 2010